Anwar Sanusi, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), menegaskan perlunya kebijakan yang adaptif di tengah arus digitalisasi yang melanda. Kebijakan adaptif menjadi kunci utama agar sumber daya manusia (SDM) Indonesia dapat terus bersaing di pasar kerja yang semakin dinamis dan memastikan perlindungan yang memadai bagi mereka.
Dalam Workshop Transformasi Digital dan Dampaknya di bidang Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi mengungkapkan bahwa Kemnaker telah merumuskan kebijakan Active Labour Market Policy yang adaptif, tangguh, dan inklusif. Menurutnya, keberhasilan adaptasi menjadi kunci untuk tidak tertinggal dalam persaingan global.
Anwar Sanusi juga menyoroti pergeseran paradigma dalam tata kelola ketenagakerjaan di era digital, mulai dari fokus pada karir sebagai perspektif utama hingga perlindungan yang lebih menekankan pada kualitas pekerjaan dan kebijakan inklusif terkait manajemen talenta.
Untuk mewujudkan adaptasi tersebut, Kemnaker telah menghadirkan Sistem Informasi dan Pelayanan Ketenagakerjaan (SIAPKerja) yang menyediakan berbagai layanan penting seperti informasi lowongan kerja, peningkatan kompetensi melalui pelatihan, serta dukungan untuk kewirausahaan.
Dengan membangun ekosistem yang terintegrasi melalui SIAPKerja, Kemnaker berupaya menghubungkan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja dalam satu platform, memastikan bahwa pasar kerja Indonesia dapat berjalan secara efisien dan berkelanjutan di era digital ini.