Mitra Pendidikan Percepat Transformasi Sistem Pendidikan Indonesia

Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran bagi semua siswa di Indonesia, Mitra Pendidikan Indonesia (MPI), di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Kementerian Agama (Kemenag), menggelar Annual Joint Sector Review (AJSR) 2024 pada 16-17 Oktober di Jakarta. Acara ini mempertemukan pemerintah, mitra pembangunan, organisasi masyarakat, guru, kepala sekolah, dan sektor swasta untuk mendiskusikan masa depan pendidikan di Indonesia.

Kolaborasi untuk Ekosistem Pendidikan yang Lebih Kuat

AJSR 2024 menjadi wadah refleksi untuk mengidentifikasi dan memperkuat berbagai aspek penting dalam ekosistem pendidikan Indonesia, seperti perencanaan responsif gender, koordinasi lintas sektor, dan efisiensi pembiayaan pendidikan. Tak hanya fokus pada kebijakan, forum ini juga mengukur implementasi dokumen Partnership Compact (PC) yang dirancang MPI untuk memajukan praktik pengajaran, kepemimpinan pendidikan, dan lingkungan belajar.

Irsyad Zamjani, Kepala Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan di BSKAP, menegaskan pentingnya kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan untuk mempercepat kebijakan pendidikan. “AJSR diharapkan menjadi katalisator yang mempercepat kebijakan pendidikan saat ini dan di masa depan,” ungkap Irsyad.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menekankan bahwa AJSR bukan sekadar ruang diskusi, tetapi juga menjadi ajang untuk mengidentifikasi capaian dan tantangan di sektor pendidikan. Masukan dari berbagai pihak akan menjadi landasan penting dalam pengambilan kebijakan di masa mendatang.

Perubahan Iklim dan Adaptasi Pendidikan yang Relevan dengan Konteks Lokal

Selain isu-isu pendidikan klasik, dampak perubahan iklim menjadi topik diskusi penting. Isu ini tidak bisa lagi dipandang sebelah mata karena memengaruhi lingkungan belajar secara signifikan. “Kurikulum Merdeka telah mengarusutamakan isu perubahan iklim agar pendidikan kita tetap relevan dengan dinamika masyarakat lokal,” ujar salah satu peserta diskusi.

Maniza Zaman, perwakilan dari UNICEF Indonesia, menekankan bahwa AJSR 2024 adalah kesempatan penting untuk menilai dampak reformasi pendidikan dan menemukan praktik terbaik yang bisa direplikasi. Dengan adanya refleksi ini, MPI berupaya memastikan sistem pendidikan Indonesia lebih tahan terhadap tantangan global dan responsif terhadap kebutuhan siswa, terutama mereka yang berasal dari kelompok rentan.

KREASI: Sinergi untuk Pendidikan Inklusif dan Berkelanjutan

Implementasi PC mendapat dukungan dari dana Multiplier Grant yang disalurkan oleh Global Partnership for Education (GPE) dan dikelola oleh Save the Children. Dana ini mendukung pengembangan program INOVASI menjadi KREASI (Kolaborasi untuk Edukasi Anak Indonesia).

Menurut Laura Frigenti, CEO GPE, kolaborasi lintas sektor dan pembiayaan inovatif sangat penting untuk memperluas akses pembelajaran. “Kemitraan ini membuka peluang bagi anak-anak Indonesia untuk mendapatkan keterampilan esensial, mendorong mereka berkembang di dunia yang semakin kompleks,” jelasnya.

Dalam konteks pendidikan berbasis agama, Abu Rokhmad, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, menyebut bahwa KREASI akan membantu meningkatkan hasil belajar, baik dalam aspek literasi, numerasi, maupun keterampilan abad ke-21. “Kolaborasi ini memastikan murid dari berbagai latar belakang mendapatkan kesempatan belajar yang sama,” tambahnya.

Kemitraan untuk Pendidikan yang Lebih Adil dan Inklusif

Peran mitra internasional, seperti Australia, juga sangat krusial dalam memperkuat transformasi pendidikan Indonesia. Hannah Derwent, Konselor Pengembangan Manusia Kedutaan Besar Australia di Jakarta, menyampaikan komitmen negaranya dalam mendukung pendidikan inklusif. “Kami berusaha memperkuat literasi dan numerasi, terutama bagi anak-anak dari kelompok rentan, melalui kemitraan di program KREASI,” jelasnya.

Sementara itu, Dessy Kurwiany Ukar, CEO Save the Children Indonesia, menekankan bahwa pendidikan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) adalah prioritas. “Kami berkomitmen memastikan anak-anak tumbuh dalam lingkungan belajar yang aman dan mendukung. Pendidikan yang berlandaskan kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial (GEDSI) serta responsif terhadap perubahan iklim adalah masa depan pendidikan kita,” jelas Dessy.

Refleksi dan Komitmen untuk Masa Depan Pendidikan

Pada penghujung acara, peserta AJSR 2024 merefleksikan pencapaian dan tantangan yang telah dihadapi sepanjang tahun. Diskusi berlangsung dinamis, menggali berbagai pendekatan inovatif untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor ke depan. Semua pihak sepakat bahwa keberhasilan pendidikan di Indonesia hanya bisa terwujud melalui kerja sama intensif antara pemerintah dan mitra pembangunan.

MPI dan para pemangku kepentingan berkomitmen untuk memastikan bahwa pendidikan berkualitas dan inklusif bisa diakses oleh setiap anak Indonesia. Dengan koordinasi yang kuat dan program-program inovatif seperti KREASI, Indonesia memiliki peluang besar untuk mencetak generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global.

AJSR 2024 bukan sekadar pertemuan formal, melainkan sebuah lompatan kolektif menuju masa depan pendidikan Indonesia yang lebih baik, inklusif, dan berkelanjutan.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×