Pada pertengahan 2024, Presiden Joko Widodo, didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), meresmikan Bendungan Ameroro dan Penataan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Wakatobi di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Presiden Jokowi menekankan pentingnya pengelolaan air di tengah krisis air yang dialami beberapa negara. “Di masa depan, air akan menjadi sangat vital. Kita tidak boleh membiarkan air mengalir ke laut tanpa dimanfaatkan,” ujarnya saat meresmikan Bendungan Ameroro, yang mulai dibangun pada tahun 2020 dan selesai pada akhir 2023 dengan biaya Rp1,57 triliun. Presiden Jokowi berharap manfaat bendungan ini jauh melebihi biaya pembangunannya.
Presiden juga berharap penataan KSPN Wakatobi dapat meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pariwisata. “Dengan penataan ini, kita berharap pariwisata di Wakatobi semakin baik dan meningkat,” kata Presiden.
Sejalan dengan pernyataan Presiden, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa pembangunan bendungan bertujuan untuk meningkatkan volume tampungan air, menjaga suplai air irigasi, menyediakan air baku, dan mengendalikan banjir. “Pembangunan bendungan harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasi agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh petani,” ujar Basuki.
Bendungan Ameroro memiliki daya tampung sebesar 88 juta meter kubik dan dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik dengan kapasitas 1,3 megawatt. Bendungan ini juga mendukung irigasi seluas 3.363 hektare, meningkatkan intensitas pertanaman hingga 300 persen, melayani kebutuhan air baku di Kabupaten Konawe sebesar 511 liter per detik, dan mereduksi banjir hingga 443 meter kubik per detik.
Proyek pembangunan Bendungan Ameroro dilakukan dalam dua paket pekerjaan oleh konsorsium kontraktor, dengan total biaya APBN sebesar Rp1,57 triliun. Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) IV Sulawesi, A.Adi Umar Dani, mengungkapkan bahwa proses pengisian awal bendungan sudah mencapai 99 persen, sehingga sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
Camat Uepai, Masrul Maranay, menyatakan bahwa Bendungan Ameroro sangat membantu masyarakat Konawe, terutama dalam pengelolaan sawah dan penyediaan air bersih. “Sebelumnya petani sering kekurangan air, tetapi sekarang kebutuhan air untuk sawah seluas 2.000 hektare sudah terpenuhi,” kata Masrul.
Untuk penataan KSPN Wakatobi, tahap pertama meliputi penataan Alun-alun Merdeka, Sombu Dive, Puncak Toliamba, dan Danau Kapota. Selain itu, dibangun sistem penyediaan air minum (SPAM) Keraton Liya dan optimalisasi SPAM IKK Toma Timur, Pulau Toma. Penataan ini dimulai pada Oktober 2022 hingga November 2023 dengan anggaran Rp96,5 miliar, sementara pembangunan SPAM dilakukan pada Februari hingga Desember 2023 dengan anggaran Rp23,5 miliar.
Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam acara ini adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan beberapa pejabat lainnya. Hadir juga Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara Andap Budhi Revianto dan Bupati Konawe Harmin Ramba.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memajukan infrastruktur dan pariwisata, serta memastikan manfaat ekonomi dapat dirasakan oleh masyarakat. Bendungan dan penataan KSPN ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan, baik dalam hal pertanian maupun pariwisata, serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.