Semangat Anak GPM di Maluku Tenggara dalam Badar: Membangun Generasi Emas Indonesia 2045

Ratusan anak dari Gereja Protestan Maluku (GPM) Klasis Pulau-pulau Kei Kecil dan Kota Tual menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti acara Baku Dapa Anak dan Remaja (Badar) di Jemaat GPM Dian, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).

Badar merupakan salah satu agenda tahunan yang diadakan oleh Klasis GPM Pulau-pulau Kei Kecil dan Kota Tual, dengan melibatkan anak-anak dan remaja bersama pengasuh dari 16 jemaat di wilayah Klasis GPM. Total peserta Badar sebanyak 216 orang yang berasal dari 16 jemaat, termasuk peserta dari Jemaat Tual dan Anugerah serta Jemaat Dian sebagai tuan rumah penyelenggara.

Selama acara Badar, peserta terlibat dalam berbagai kegiatan yang mencakup penguatan spiritualitas, seni, budaya, permainan tradisional, teknologi informasi, fotografi, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Selain itu, ada juga kegiatan khusus untuk pengasuh, yang bertujuan untuk memberdayakan mereka dengan pengetahuan dan keterampilan pastoral serta pembentukan spiritualitas.

Kehadiran Penjabat (Pj) Bupati Maluku Tenggara (Malra) Jasmono dan Pj Wali Kota Tual A Yani Renuat dalam acara ini menunjukkan dukungan dari pemerintah setempat terhadap kegiatan keagamaan dan pembentukan karakter generasi muda. Jasmono menyatakan bahwa Badar merupakan langkah positif dalam mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045, sementara Pj Wali Kota Tual mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Badar sebagai upaya untuk membentuk karakter dan iman generasi muda sesuai dengan visi agama masing-masing.

Kedua pejabat tersebut juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) sebagai tanggung jawab bersama, serta peran pemerintah dalam mendukung kegiatan keagamaan sebagai bagian dari pembinaan di bidang tersebut. Mereka menegaskan bahwa kondisi Kamtibmas yang kondusif akan berdampak positif pada penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik yang lebih baik.

Terakhir, mereka menyoroti kearifan lokal dan toleransi antar masyarakat di Kota Tual dan Malra, yang menjadi pondasi kuat dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan di wilayah tersebut. Dengan keragaman yang ada, masyarakat kedua daerah mampu hidup berdampingan dengan toleransi yang baik.

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.

Home
Search
Explore
Menu
×